Kelompok 1 :
Sehono
Ainun
Nur Baity
Shovi
Kelompok 2:
Triyanto
Dzikrina
Rani
Fitri
Kelompok 3:
Lilik
Fahmi
Imroatul
Aisya
Silahkan ketik pada Ms. Word ukuran font 12 Times New Roman, 1,5 spasi, rata kanan kiri. Serapi mungkin, kemudian di print.
Soal:
1. Tuliskan secara singkat sejarah, latar belakang dan perkembangan HAKI di Indonesia!
2. Jelaskan secara singkat empat jenis HAKI!
3. Jelaskan secara singkat tentang LINUX!
4. Jelaskan empat tantangan perangkat lunak bebas!
5. Jelaskan bentuk model bisnis dengan opera source!
Dapat mencari di internet maupun di buku perpustakaan, harus disertai dengan sumber.
Nurul YM Blog
Rabu, 19 September 2018
Selasa, 04 September 2018
MEMBUAT BLOG
Blog are great ways, talks, shares experiences and up dates our lives. Blog and Wordpress are just two popular sites that let you create blog for free.
- To create a blog in blogger, visit www.blogger.com
- If you’ve already had the Google account, you can log in or sign up to create a new account.
- Review the term service and click continue.
- Next, create your blog now.
- Then, choose a name and web address.
- Finally, choose a design template.
Selasa, 25 Juni 2013
Refleksi Minggu Keduabelas
Minggu ini, kami diminta untuk menyiakan tugas akhir semester dengan
membuat portfolio tentang hasil belajar kita selama 14 kali pertemuan.
Dalam waktu 2 minggu, kita harus memosting minimal 14 kali di blog.
Setelah dosen memberi tugas akhir semester ini kami diminta melanjutkan
presentasi sejauh mana persiapan media pembelajaran yang akan kita uji
cobakan di sekolah yang sudah menjadi klien kami.
Refleksi Minggu Kesebelas
Pada minggu ini kami diminta untuk memresentasikan hasil video atau film
yang sudah kami buat untuk pelengkap media pembelajaran. Kita
mempresentasikan hasil film atau video tersebut supaya kita mengetahui
apakah angel yang kami ambil, cara mendekatkan dan menjauhkan tokoh
utama apakah sudah pas dan halus, serta pencahayaan yang kami gunakan
sudah tepat apa belum.
Dalam pengambilan video kita harus memperhatikan
1. Memiliki persiapan akan lebih bagus, sebuah gagasan tentang bagaimana aliran video secara umum.
2. Memiliki beberapa gambar di berbagai sudut. Kalau bisa kita harus memiliki rekaman sebanyak mungkin, ini akan menyelamatkan kita dari pengeditan di kemudian hari. Jika rekaman gagal, tembakan sudut yang lain dapat menutupi.
3. Menggunakan tripod jika diperlukan. Sebuah video yang tidak stabil sangat tidak nyaman untuk dilihat. Menstabilkan kamera menggunakan tripod berukuran tepat.
4. Kita juga harus sadar pada input audio. Sebuah kesalahan umum yang mungkin kitan sering lakukan adalah bagian audio video karena kita terlalu fokus pada visual.
5. Memanfaatkan pencahayaan yang memadai. Jika diluar ruangan akan lebih mudah dalam pengambilan video. Tetapi jika di dalam ruangan, kita dilarang untuk mengambil video di bawah lampu neon.
Setiap kelomok harus mempresentasikan hasil rekaman video. Supaya teman yang lain bisa memberi saran dan tanggapan, yang nantinya berguna sebagai bahan untuk media pembelajaran. Setelah minggu lalu kami merencanakan rekaman video tentang apa yang akan di ambil.
Dalam pengambilan video kita harus memperhatikan
1. Memiliki persiapan akan lebih bagus, sebuah gagasan tentang bagaimana aliran video secara umum.
2. Memiliki beberapa gambar di berbagai sudut. Kalau bisa kita harus memiliki rekaman sebanyak mungkin, ini akan menyelamatkan kita dari pengeditan di kemudian hari. Jika rekaman gagal, tembakan sudut yang lain dapat menutupi.
3. Menggunakan tripod jika diperlukan. Sebuah video yang tidak stabil sangat tidak nyaman untuk dilihat. Menstabilkan kamera menggunakan tripod berukuran tepat.
4. Kita juga harus sadar pada input audio. Sebuah kesalahan umum yang mungkin kitan sering lakukan adalah bagian audio video karena kita terlalu fokus pada visual.
5. Memanfaatkan pencahayaan yang memadai. Jika diluar ruangan akan lebih mudah dalam pengambilan video. Tetapi jika di dalam ruangan, kita dilarang untuk mengambil video di bawah lampu neon.
Setiap kelomok harus mempresentasikan hasil rekaman video. Supaya teman yang lain bisa memberi saran dan tanggapan, yang nantinya berguna sebagai bahan untuk media pembelajaran. Setelah minggu lalu kami merencanakan rekaman video tentang apa yang akan di ambil.
Selasa, 18 Juni 2013
Refleksi Minggu Kesepuluh
Untuk minggu ini kita membahas tentang video atau film. Pertemuan
kali ini kita diminta untuk membawa kamera digital. Perwakilan untuk 3
kelompok untuk mengambil shoot yang menceritakan kegiatan di simeru,
kantin kampus, dan perpustakaan. Untuk lain kelompok yang tidak di
tunjuk untuk mengambil shoot di 3 tempat tersebut di beri contoh foto –
foto yang begus, supaya siswa mengetahui angel foto yang bagus, efek
cahaya dan gambar sebagai latar dan utama harus dibedakan dengan lensa
kamera tertentu.
Setelah 3 kelompok selesai take photo, kita bersama – sama melihat hasil video dan mengomentari tentang zoom in zoom out dan ketepatan pengambilan gambar utama atau yang disebut sebagai gambar yang penting.
Adapun teknik pengambilan gambar adalah sebagai berikut:
1.SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR [CAMERA ANGLE].
1. Bird Eye View.
Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah begitu kecil. Pengambilan gambar dengan cara ini biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung -gedung tinggi. Kalau anda suka melihat film-film Hollywood, tentunya teknik yang ini tidak asing lagi bagi anda.
2. High Angle.
Teknik pengambilan gambarnya dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas objek,pengambilan gambar yang seperti ini memilki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
3. Low Angle
Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle.
Kesan yang di timbulkan yaitu keagungngan atau kejayaan.
Biasanya teknik ini sering di gunakan untuk membuat sebuah karakater monster atau manusia raksasa.
4. Eye Level
Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata objek,tidak ada kesan dramatik tertentu yang di dapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkna pandangan mata seseorang yang berdiri.
5. Frog Level.
Sudut pengambilan ini di ambil sejajar dengan permukaan tempat objek menjadi sangat besar.
http://bopfive5.blogspot.com/2011/05/teknik-pengambilan-gambar-atau-video.html
Setelah 3 kelompok selesai take photo, kita bersama – sama melihat hasil video dan mengomentari tentang zoom in zoom out dan ketepatan pengambilan gambar utama atau yang disebut sebagai gambar yang penting.
Adapun teknik pengambilan gambar adalah sebagai berikut:
1.SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR [CAMERA ANGLE].
1. Bird Eye View.
Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah begitu kecil. Pengambilan gambar dengan cara ini biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung -gedung tinggi. Kalau anda suka melihat film-film Hollywood, tentunya teknik yang ini tidak asing lagi bagi anda.
2. High Angle.
Teknik pengambilan gambarnya dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas objek,pengambilan gambar yang seperti ini memilki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
3. Low Angle
Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle.
Kesan yang di timbulkan yaitu keagungngan atau kejayaan.
Biasanya teknik ini sering di gunakan untuk membuat sebuah karakater monster atau manusia raksasa.
4. Eye Level
Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata objek,tidak ada kesan dramatik tertentu yang di dapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkna pandangan mata seseorang yang berdiri.
5. Frog Level.
Sudut pengambilan ini di ambil sejajar dengan permukaan tempat objek menjadi sangat besar.
http://bopfive5.blogspot.com/2011/05/teknik-pengambilan-gambar-atau-video.html
Refleksi Minggu Kesembilan
Minggu ini kita mengadakan kuliah online. Kita disuruh membuka link
tentang storyboard dalam media pembelajaran interaktif. Storyboard
visualisasi ide dari aplikasi yang akan dibangun, sehingg dapat
memberikan gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan. Storyboard dapat
dikatakan juga visual script yang akan dijadikan outline dari sebuah
proyek, ditampilkan shot by shot yang biasa disebut dengan istilah
scene.
Salah satu keuntungan menggunakan Storyboard adalah dapat membuat pengguna untuk mengalami perubahan dalam alur cerita untuk memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam. Kilas balik, secara cepat menjadi hasil dari pengaturan Storyboard secara kronologis untuk membangun rasa penasaran dan ketertarikan.
Seorang pembuat Storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita yang bagus. Untuk mencapainya, mereka harus mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus, komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka harus mampu untuk bekerja secara sendiri atau dalam sebuah bagian tiam. Mereka harus mampu menerima arahan dan juga bersiap membuat perubahan terhadap hasil kerja mereka. Untuk proyek tertentu, pembuat Storyboard memerlukan ketrampilan menggambar yang bagus dan kemampuan beradaptasi terhadap gaya yang bermacam. Mereka harus mampu untuk mengikuti desain yang telah dikeluarkan dan menghasilkan kerja konsisten, yang digambar pada model.
Format apapun yang dipilih untuk Storyboard, informasi berikut harus
dicantumkan:
1. Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2. Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu
3. Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar
4. Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks
5. Narasi jika ada
6. Animasi jika ada
7. Video, jika ada
8. Audio, jika ada
9. Interaksi dengan penonton, jika ada
10. Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Storyboard%20dalam%20Media%20Pembelajaran%20Interaktif.pdf
Pelajaran yang dapat kita ambil hari ini adalah. Kita diberi materi bagaimana membuat storyboard yang baik dan benar. Di dalam sebuah media pembelajaran macromedia, di halaman awal harus ada tombol – tombol yang berisi materi, SKKD, example, evaluasi, referenci, dan help untuk membantu siswa bagaimana cara menggunakan media pembelajaran tersebut. Untuk rencaan pembuatan media pembelajaran menggunakan macro media kita memasukkan story board
Salah satu keuntungan menggunakan Storyboard adalah dapat membuat pengguna untuk mengalami perubahan dalam alur cerita untuk memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam. Kilas balik, secara cepat menjadi hasil dari pengaturan Storyboard secara kronologis untuk membangun rasa penasaran dan ketertarikan.
Seorang pembuat Storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita yang bagus. Untuk mencapainya, mereka harus mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus, komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka harus mampu untuk bekerja secara sendiri atau dalam sebuah bagian tiam. Mereka harus mampu menerima arahan dan juga bersiap membuat perubahan terhadap hasil kerja mereka. Untuk proyek tertentu, pembuat Storyboard memerlukan ketrampilan menggambar yang bagus dan kemampuan beradaptasi terhadap gaya yang bermacam. Mereka harus mampu untuk mengikuti desain yang telah dikeluarkan dan menghasilkan kerja konsisten, yang digambar pada model.
Format apapun yang dipilih untuk Storyboard, informasi berikut harus
dicantumkan:
1. Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2. Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu
3. Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar
4. Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks
5. Narasi jika ada
6. Animasi jika ada
7. Video, jika ada
8. Audio, jika ada
9. Interaksi dengan penonton, jika ada
10. Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Storyboard%20dalam%20Media%20Pembelajaran%20Interaktif.pdf
Pelajaran yang dapat kita ambil hari ini adalah. Kita diberi materi bagaimana membuat storyboard yang baik dan benar. Di dalam sebuah media pembelajaran macromedia, di halaman awal harus ada tombol – tombol yang berisi materi, SKKD, example, evaluasi, referenci, dan help untuk membantu siswa bagaimana cara menggunakan media pembelajaran tersebut. Untuk rencaan pembuatan media pembelajaran menggunakan macro media kita memasukkan story board
Refleksi Minggu Kedelapan
Kuliah minggu ini kita diberi contoh media pembelajaran macro media.
Bapak dosen meminta kita untuk memilih satu media pembelajaran yang kita
anggap paling bagus dan efektif untuk siswa. Setelah kita tentukan
media pembelajaran mana yang kita anggap paling bagus, selanjutnya kita
diminta untuk memberi alasan mengapa media pembelajaran itu bagus.
Setelah kita bahas dengan kelompok kami memberi alasan jika media
pembelajaran yang kita pilih memiliki kelebihan gambarnya lebih menarik,
semua materi terdapat narasinya sehingga memudahkan kita untuk memahami
isi materi tersebut, untuk evaluasinya sudah terdapat waktu untuk
menggerjakan yang tidak terdapat dalam contoh macro media lainnya, untuk
setting bacgroundnya bisa diubah – ubah sehingga pengguna media
pembelajaran tidak bosan dan pada media tersebut terdapat tombol
menghidupkan dan mematikan narasi. Tetapi di media pembelajaran tersebut
juga terdapat satu kekurangan yaitu, untuk musik pembukaanya terlalu
panjang. Setelah waktu pembehasan habis, tiap kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya.
Langganan:
Postingan (Atom)